Morfem Kata dan Frasa. yang mempunyai makna. Wujud morfem dapat berupa imbuhan, partikel, dan kata dasar. Kemampuan imbuhan sebagai pembeda makna sudah terbukti dalam butir 3.2. Bahkan, dalam contoh pembuktian itu,selain imbuhan -an,di-,me-,ter- sudah dipakai pula salah satu partikel, yaitu -lah dalam kata makanlah. - Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat proses penggabungan kata yang dikenal juga dengan pemajemukan kata. Dilansir dari buku Bahasa Indonesia, gabungan kata adalah proses penyusunan dari dua kata yang berbeda dan membentuk makna baru. Umumnya gabungan kata ditemukan dalam penulisan. Dalam penulisannya, gabungan kata meski memperhatikan unsur imbuhan yang melengkapinya. Pasalnya, gabungan kata terdiri dari kata majemuk dan gabungan kata yang hanya diikuti salah satu imbuhan awalan atau akhiran biasanya ditulis terpisah. Sementara gabungan kata yang diapit awalan dan akhiran ditulis dengan cara serangkai. Kendati demikian, tidak semua gabungan kata tanpa imbuhan ditulis terpisah, gabungan kata yang dianggap sudah padu ditulis serangkai. Berikut contoh-contoh penulisan gabungan kata yang masih sering keliru beserta pembetulannya. kerjasama keliru -> kerja sama pembetulan terimakasih keliru -> terima kasih pembetulan sepakbola keliru -> sepak bola pembetulan olah raga keliru -> olahraga pembetulan antar kota keliru -> antarkota pembetulan halal bihalal keliru -> halalbihalal pembetulan garisbawahi keliru -> garis bawahi pembetulan menggaris bawahi keliru -> menggarisbawahi pembetulan bertanggungjawab keliru -> bertanggung jawab pembetulan mempertanggung jawabkan keliru -> mempertanggungjawabkan pembetulan Cara menuliskan gabungan kata Gabungan kata dapat dibagi menjadi lima jenis cara penulisan. Berikut cara penulisan lima jenis gabungan kata sebagaimana yang dilansir dari laman PUEBI Daring. 1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Misalnya duta besar model linear kambing hitam persegi panjang orang tua rumah sakit jiwa simpang empat meja tulis mata acara cendera mata 2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung - di antara unsur-unsurnya. Misalnya anak-istri pejabat anak dan istri dari pejabat anak istri-pejabat anak dari istri pejabat ibu-bapak kami ibu dan bapak kami ibu bapak-kami ibu dari bapak kami buku-sejarah baru buku sejarah yang baru buku sejarah-baru buku tentang sejarah baru 3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Misalnya bertepuk tangan menganak sungai garis bawahi sebar luaskan 4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai. Misalnya dilipatgandakan menggarisbawahi menyebarluaskan penghancurleburan pertanggungjawaban 5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. Misalnya acapkali adakalanya apalagi bagaimana barangkali beasiswa belasungkawa bilamana bumiputra darmabakti dukacita hulubalang kacamata kasatmata kilometer manasuka matahari olahraga padahal peribahasa perilaku puspawarna radioaktif saptamarga saputangan saripati sediakala segitiga sukacita sukarela syahbandar wiraswata Baca juga Apa itu Kata Ulang dan Bagaimana Cara Menuliskannya? Macam-macam Kata Hubung Konjungsi, Fungsi dan Contohnya Cara Menuliskan Singkatan dan Akronim yang Benar Menurut PUEBI - Pendidikan Kontributor Ega KrisnawatiPenulis Ega KrisnawatiEditor Alexander Haryanto

Kata"ribet" tidak termasuk kata baku. Menurut saya terutama orang Betawi dan orang Jakarta yang menggunakan kata ini. KBBI dalam jaringan sendiri mendefinisikannya sebagai berikut: a cak tidak praktis: rasanya pasti tidak akan jadi -- begini [ 1] Jadi kata ini termasuk kata ragam percakapan yang sebaiknya tidak digunakan dalam menulis teks

Jikabentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata. a. Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia (tidak lebih dari tiga
A Pengertian Kalimat, Variasi, dan Variasi Kalimat. 1. Pengertian Kalimat. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalau dilihat dari hal predikat, kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu: a.
AnNaht adalah membuat kata baru yang ambil dari dua unsur kata yang berbeda atau lebih tetapi tetap menunjukan pada makna yang diambil baik berupa isim dan fi kata ulang, dan kata gabungan. Kalau gabungan kata hanya terdapat awalan atau akhiran dan ditulis serangkai. Contoh: Bentuk tidak baku # bentuk baku: Bentuk tidak baku # Bentuk
Ramlan(1983:138) merumuskan frase sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi, misalnya buku baru, mahasiswa Unindra, kampus baru saya, besar-kecil, dan sebagainya. Mengumpat berasal dari kata dasar umpat yang artinya perkataan keji (kotor dan sebagainya), yang diucapkan
i7JkF8s. 256 278 53 414 390 78 397 299 456

gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku